Sensasi
berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.”
Definisi sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Kita mengenal lima alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal dari dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri (internal).
Proses Sensasi
Sensasi merupakan proses penerimaan rangsang oleh alat indera/penginderaan yang belum diberi makna. Proses sensasi yaitu S-O-RS = Stimulus-Organisme-Respons, adapun prosesnya yaitu :
1. Proses fisik : stimulus mengenai alat indera atau reseptor disebut sebagai proses kealaman.
2. Proses fisiologis : stimulus yang mengenai alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak.
3. Proses psikologis : proses di otak yang menyebabkan organisme mampu menyadari apa yang diterima dengan inderanya. Ini merupakan proses terakhir dari sensasi dan merupakan pengamatan atau sensasi yang sebenarnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi Sensasi.
1. Faktor Eksternal
Kuat lemahnya stimulus distraksi dari lingkungan, jarak stimulus terhadap alat indera, dan durasi stimulus. Stimulus yang berasal dari luar apakah sangat signifikan untuk diterima oleh syaraf dan otak. Misalnya alat pendengaran
2. Faktor Internal
Faktor internal lebih kepada kefungsian alat indera kita sendiri. Jika alat indera kita masih baik maka dalam menerima rangsangan akan lebih efektif lagi, dan tidak timbul keragu-raguan sehingga dapat sinkron dengan alat pengolahan yaitu syaraf dan otak.
Persepsi
merupakan kesan yang pertama untuk mencapai suatu keberhasilan pemahaman (Walgito 1983:33). Sedangkan Muhyadi (1989:23) menyatakan bahwa: Persepsi adalah proses seleksi stimulus dari lingkungannya dan kemudian mengorganisasi serta menafsirkan atau merupakan suatu proses dimana seseorang mengorganisasi dan menginterpretasikan kesan atau tangkapan inderanya agar dapat memiliki makna dalam konteks lingkungannya.
Menurut pendapat beberapa ahli adapun pengertian persepsi adalah : Slameto ( 2003 : 102 ) menyatakan :
“ Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan dan informasi di dalam otak manusi. Informasi dan pesan yang diterima tersebut muncul dalam bentuk stimulus yang merangsang otak untuk mengolah lebih lanjut yang kemudian mempengaruhi seseorang dalam berperilaku”
Persepsi terjadi karena pengenalan dan pengalaman terlebih dahulu oleh seseorang yang bersangkutan. Pengenalan dan pengalaman tersebut berlangsung dalam waktu yang sangat lama, dimana proses pengintegrasian terhadap obyek itu masih berlangsung dan secara bertahap mulai memahami apa yang dikehendaki oleh obyek tersebut.
Menurut Rakhmat (1994): Krech dan Crutchfield (1975) (dalam Sobur:460) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dapat dikategorikan menjadi:
1. Faktor fungsional
Faktor fungsional dihasilkan dari kebutuhan, kegembiraan (suasana hati), pelayanan, dan pengalaman masa lalu seseorang individu.
2. Faktor-faktor struktural
Faktor-faktor struktural berarti bahwa faktor-faktor tersebut timbul atau dihasilkan dari bentuk stimuli dan efek-efek netral yang ditimbulkan dari sistem syaraf individu.
3. Faktor-faktor situasional
Faktor ini banyak berkaitan dengan bahasa nonverbal. Petunjuk proksemik, petunjuk kinesik, petunjuk wajah, petunjuk paralinguistik adalah beberapa dari faktor situasional yang mempengaruhi persepsi.
Faktor personal
Faktor psikologis lain yang juga penting dalam persepsi adalah berturut-turut: emosi ,impresi dan konteks.
• Emosi
akan mempengaruhi seseorang dalam menerima dan mengolah informasi pada suatu saat, karena sebagian energi dan perhatiannya (menjadi figure) adalah emosinya tersebut. Seseorang yang sedang tertekan karena baru bertengkar dengan pacar dan mengalami kemacetan, mungkin akan mempersepsikan lelucon temannya sebagai penghinaan.
• Impresi
stimulus yang salient / menonjol, akan lebih dahulu mempengaruhi persepsi seseorang. Gambar yang besar, warna kontras, atau suara yang kuat dengan pitchtertentu, akan lebih menarik seseorang untuk memperhatikan dan menjadi fokus dari persepsinya. Seseorang yang memperkenalkan diri dengan sopan dan berpenampilan menarik, akan lebih mudah dipersepsikan secara positif, dan persepsi ini akan mempengaruhi bagaimana ia dipandang selanjutnya
• Konteks
walaupun faktor ini disebutkan terakhir, tapi tidak berarti kurang penting, malah mungkin yang paling penting. Konteks bisa secara sosial, budaya atau lingkungan fisik. Konteks memberikan ground yang sangat menentukan bagaimanafigure dipandang. Fokus pada figure yang sama, tetapi dalam ground yang berbeda, mungkin akan memberikan makna yang berbeda.
Sumber :
http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/10/definisi-dan-pengertian-persepsi.html
http://vevisunarti.wordpress.com/2011/07/05/sensasi-dan-persepsi/
http://khildaamaliyah.wordpress.com/2011/05/21/makalah-sensasi-psikologi/
makasih bgt tulisannya...
BalasHapussangat membantu bwt tugas saya...
:)
sama.sama :)
BalasHapusmakasih ya
BalasHapus