Senin, 16 April 2012


Komunikasi Antar Pribadi dan Keterampilan Komunikasi

A.     Komunikasi Antar Pribadi

v  Pengertian dan Tujuan Komunikasi antarpribadi
Setiap individu dalam suatu organisasi (bisnis maupun non bisnis) dalam kehidupan sehari-harinya tidak dapat dilepaskan dengan dunia komunikasi. Salah satu jenis komunikasi adalah komunikasi antarpribadi
.Apa yang dimaksud dengan pengertian komunikasi antarpribadi ?
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi (bisnis dan non bisnis) dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami (informal) untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, paling tidak ada 4 hal tertentu yang perlu diperhatikan dalam mencermati definisi Komunikasi antarpribadi yakni :

a.       Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih.



b.      Menggunakan media tertentu, misalnya telepon.



c.     Bahasa yang digunakan biasanya bersifat informal (tidak baku) , kadang-kadag menggunakan bahasa daerah, bahasa pergaulan atau bahasa campuran.

d.      Tujuan yang ingin dicapai dapat bersifat personal atau pribadi bila komunikasi terjadi dalam suatu masyarakat, dan untuk pelaksanaan tugas pekerjaan bila komunikasi terjadi dalam suatu organisasi.


v  Tujuan Komunikasi antarpribadi

untuk mencapai tujuan tertentu yang bersifat pribadi dalam suatu masyarakat, maka komunikasi antar pribadi bisa dikatakan merupakan bentuk komunikasi antara seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat.
Tujuan komunikasi antarpribadi antara lain sebagai berikut :

1. Menyampaikan informasi
Ketika berkomunikasi dengan orang lain , tentu saja seseorang memiliki berbagai macam tujuan dan harapan. Salah satu diantaranya adalah untuk menyampaikan informasi kepada orang lain agar orang lain tersebut dapat mengetahui informasi tersebut.
2. Berbagi pengalaman
Dengan komunikasi antarpribadi juga memiliki fungsi atau tujuan untuk berbagi pengalaman baik itu pengalaman yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan
3. Menumbuhkan simpati
4. Melakukan kerja sama
Tujuan komunikasi antarprbadi yang lainnya adalah untuk melakukan krjasama antara seseorang dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.
5. Menceritakan kekecawaan atau kekesalan
Komunikasi antarpribadi juga dapat digunakan seseorang untuk menceritakan rasa kecewa atau kekesalan pada orang lain. Dengan pengungkapan rasa hati itu, sedikit banyak akan mengurangi beban pikiran. Kadang disebut dengan plong ketika telah bercerita apa yang selama ini dipendam.
6. Menumbuhkan motivasi
Melalui komunikasi antarpribadi, seseorang dapat memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu yag baik dan positif. Motivasi adalah dorongan kuar dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Pada dasarnya, seseorang cenderung untuk melakukan sesuatu karena dimotivasi orang lain dengan cara-cara seperti pemberian insentif yang bersifat financial maupun non financial, memberikan pengakuan atas kinerjanya ataupun memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

B.      Keterampilan Komunikasi


Keterampilan komunikasi adalah keterampilan utama yang harus dimiliki untuk mampu membina hubungan yang sehat dimana saja, di lingkungan sosial, sekolah, usaha dan perkantoran, di kebun atau dimana saja. Sebagian besar (kalau tidak semuanya) masalah yang timbul dalam kehidupan sosial adalah masalah komunikasi. Jika keterampilan komunikasi dimiliki maka akan sangat besar membantu meminimalisasi potensi konflik sekaligus membuka peluang sukses. Ingat, salah satu pintu rezeki adalah dari silaturahim (public relations) dan itu hanya dapat dicapai jika kita terampil dalam mengomunikasi sesuatu.
Sebenarnya komunikasi tidak hanya berarti hubungan verbal, melainkan lebih dari itu. Komunikasi sesungguhnya terbagi menjadi Komunikasi Visual 66 %, artinya contoh perilaku dalam interaksi lebih dominan mempercepat terjadinya saling pengertian terhadap karakter lawan bicara. Selain itu, Komunikasi Vokal 25 %, yaitu kemampuan mengartikulasikan pikiran dan perasaan. Terkadang kesalahan dalam mengartikulasikan keinginan akan berdampak fatal terhadap komunikasi. Terakhir adalah Komunikasi Verbal 7 %,, yaitu keterampilan dalam memilih jenis kata dan menata jenis kalimat. Hal ini dipengaruhi oleh budaya dan kebiasaan masyarakat. Jika tidak dicermati akan membahayakan komunikasi.
Keterampilan komunikasi yang diperlukan lainnya adalah sikap Komunikasi Asertif, bukan submasif atau agresif. Asertif adalah sikap proaktif dan sinergis. Menilai diri sendiri sama pentingnya dengan menilai orang lain sehingga memacu orang lain untuk mengembangkan sikap saling menghargai. Sikap submasif adalah sikap inferior dan introvert. Merasa lebih rendah dari orang lain sehingga cenderung mengalah dan lambat dalam merespon atau mengambil tanggung jawab. Sementara sikap agresif adalah sikap sebaliknya, yaitu sikap selalu mau menang sendiri, menuntut untuk diperhatikan, dan selalu merasa diri sendiri yang layak untuk didengarkan dan diikuti. 

Dalam mengembangkan komunikasi, sukses dalam pekerjaan, pendidikan, usaha dan dalam hubungan sosial sangat tergantung pada bagaimana kita mengelola konflik yang bisa muncul sebagai akibat langsung dari buruknya komunikasi. Maka termasuk keterampilan komunikasi adalah kemampuan mengelola konflik dengan negosiasi. Negosiasi adalah kemampuan membangun kesepakatan dan saling percaya dengan menempatkan semua pihak pada kedudukan sederajat. Konflik bisa saja terjadi bukan karena kita tapi karena pengaruh dari orang lain yang mempersepsi buruk pemikiran dan tindakan kita. Kemampuan mengomunikasinnya kepada orang lain dapat meminimalisir konflik tersebut, bahkan bisa dirubah atau berubah menjadi simpatik. 

Terakhir, komunikasi sukses dapat dicapai jika kita mengedepankan nilai – nilai persaudaraan. Kinerja yang dibangun diatas nilai – nilai persaudaraan akan lebih produktif dibanding kinerja yang hanya berorientasi terhadap hubungan kerja formal semata. Karena itu, Persaudaraan adalah hal mendasar dalam suatu organisasi yang sehat. Disinilah pentingnya membangun kesamaan visi dan misi kehidupan. Persaudaraan lahir dari tiga proses interaksi yang bertingkat, yaitu : Mengenal, artinya dengan jelas mengetahui identitas partner atau rekan sekerja. Memahami, artinya mengetahui dengan baik kespesifikan karakter partner atau rekan sekerja, baik tentang sikap, perasaan, perasaan, kesenangan, kecenderungan dan lainnya. Bekerjasama, lahir dari interaksi sebelumnya sehingga beriringan dengan nilai – nilai ketulusan dan kesungguhan, bukan sekedar saling memanfaatkan atau mengejar tuntutan pekerjaan. 

Sumber                                :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar