Konsep
diri dan Komunikasi Antarpribadi
A.
Definisi
Konsep diri merupakan suatu
pengamatan yang kita lakukan terhadap diri kita bagaimana kita melihat gambaran
diri dan memberikan peniaian terhadap diri kita sendiri. Secara sederhana,
Konsep diri adalah bagaimana cara kita memandang diri kita sendiri yang akan
mempengaruhi kita dalam melakukan kontak komunikasi dan interaksi dengan orang
lain. Konsep diri juga bukan “ KATA BENDA” melainkan lebih tepatnya adalah
“KATA KERJA”.
Dalam komunikasi antarpribadi,
pengelolaan kesan dan konsep diri memegang peranan penting. Panggung depan yang
kita mainkan dalam komunikasi antarpribadi membuat kita berusaha menampilkan
konsep diri kita yang baik. Walaupun, sebenarnya, seringkali konsep diri sudah
inhern dalam kepribadian manusia, sehingga bilamana konsep dirinya sudah baik,
yang tercermin dalam kepribadian dan kondisi kejiwaan yang baik, maka baik
panggung depan maupun panggung belakang akan ”berpenampilan baik” dan
menciptakan kesan yang baik pula.
Konsep diri yang positif
ditandai dengan lima hal, yaitu :
1.
Yakin akan kemampuan mengatasi masalah
2.
Merasa setara dengan orang lain
3.
Menerima pujian tanpa rasa malu
4.
Menyadari, bahwa setiap orang memiliki berbagai
perasaan, keinginan dan prilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat
5.
Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup
mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha
mengubahnya.
Konsep diri
merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi antarpribadi, yaitu:
a.
Karena setiap orang bertingkah laku sedapat
mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Bila seseorang mahasiswa menganggap
dirinya sebagai orang yang rajin, ia akan berusaha menghadiri kuliah secara
teratur, membuat catatan yang baik, mempelajari materi kuliah dengan sungguh-sungguh,
sehingga memperoleh nilai akademis yang baik.
b.
Membuka diri. Pengetahuan tentang diri kita akan
meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang
lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri
menjadi dekat pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita,
kita akan lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan baru.
c.
Percaya diri. Ketakutan untuk melakukan
komunikasi dikenal sebagai communication apprehension. Orang yang aprehensif
dalam komunikasi disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Untuk menumbuhkan
percaya diri, menumbuhkan konsep diri yang sehat menjadi perlu.
d.
Selektivitas. Konsep diri mempengaruhi perilaku
komunikasi kita karena konsep diri mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia
membuka diri (terpaan selektif), bagaimana kita mempersepsi pesan (persepsi
selektif), dan apa yang kita ingat (ingatan selektif). Selain itu konsep diri
juga berpengaruh dalam penyandian pesan (penyandian selektif).
Hal-hal
yang dapat mempengaruhi konsep diri, yaitu :
1. Penampilan
Penampilan
adalah pesan sekaligus penegas identitas diri, ia terlihat sebelum telinga
mendengar. Penampilan kita, selain berbicara kepada diri sendiri, juga
berbicara kepada orang lain. Iapun membantu menetukan apa yang orang lain
pikirkan tentang diri kita.
2. Prilaku
Penampilan
sedikit banyaknya akan mempengaruhi cara pandang dan prilaku seseorang.
Perilaku seseorang ketika berpenampilan santri, setidaknya akan memaksa ia
berperilaku dalam batasan-batasan kaidah Islam.
Konsep
diri pribadi tidak dapat dilepaskan dari mekanisme ‘pertahanan diri’. Jika ada
seseorang menunjukkan emosi ekstrim seperti marah, maka dikatakan orang itu
pertahanan dirinya sedang runtuh.
1. Persepsi
Persepsi adalah
pengalaman tentang objek,peristiwa atau hubungan-hubungan yang di peroleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi itu dipengaruhi
beberapa faktor, yaitu faktor-faktor personal dan situasional serta fungsional
dan struktural.
2. KONSEP DIRI DAN KOMUNIKASI
Dalam komunikasi antarpribadi
kita menemukan keunikan. Bagaimana konsep diri ini berpengaruh terhadap
komunikasi dijelaskan oleh Debes. Dijelaskannya, “ Jantung cara kita melihat
sendiri, atau bagaimana kita memandang siapa diri kita”.
a.
DIMENSI SELF-DISCLOSURE
Seperti halnya
konsep diri yang memiliki berbagai dimensi, begitu juga halnya dengan
self-disclosure.Joseph A. Devito (1986) menyebutkan ada 5dimensi
self-disclosure antara lain:
1.
Ukuran self-disclosure,hal ini berkaitan dengan
seberapa banyak jumlah informasi diri kita yang di ungkapkan.
2.
Valensi self-disclosure, hal ini berkaitan
dengan kualitas self-disclosure kita baik positiv atau negativ.
3.
Kecermatan dan kejujuran, self-disclosure yang
kita lakukan akan sangat ditentukan oleh kemampuan kita mengetahui atau
mengenal diri kita sendiri.
4.
Maksud dan tujuan, dalam melakukan self-
disclosure salah satu hal yang kita pertimbangkan adalah maksud dan tujuannya.
5.
Keakraban, Seperti yang di kemukakan oleh
fisher. Keakraban merupakan salah satu hal yang serta kaitannya dengan
komunikasi self-disclosure.
b.
KOMUNIKASI DAN SELF-DISCLOSURE
Dalam berkomunikasi
dengan sesamanya, manusia pada dasarnya melakukan pengungkapan diri. Namun
pengungkapan diri tersebut mungkin saja baru sampai pada sisi terluar dari
dirinya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar