Pendekatan Psikologi Tentang Perilaku
Manusia
Teori Utama Psikologi Modern
1.
Pendekatan Neurobiologis
Pendekatan neuro-biologis beranggapan bahwa
inetligensi memiliki dasar anatomis dan biologis. Perilaku inteligen, menurut
pendekatan ini dapat ditelusuri dasar-dasar neuro-anatomis dan proses
neurofisiologisnya.
2.
Pendekatan Psikoanalisis
Pendekatan Psikoanalisis adalah sebuah model
perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia dan metode
psikoterapi. Sigmund Freud adalah orang yang menemukan pendekatan psikoanalisis
yang memberikan pandangan baru kepada psikologi.
KONSEP UTAMA PENDEKATAN PSIKONALISIS
Susunan kepribadian menurut Sigmund Freud :
1. Id
(das es, dorongan nafsu) adalah komponen biologis.
Merupakan prinsip kepuasan yaitu bersumber
kebutuhan-kebutuhan yang dalam mencapai usaha memuaskan kebutuhan itu akan
bertindak secara tidak realistis, agresif dan primitif. Misalnya bayi kalau
lapar, haus atau sakit hanya bias menangis karena belum dapat mencari dan belum
dapat berusaha sendiri dia masih berhak dilayani kebutuhannya sedangkan pada
anak dewasa harus mencari dan usaha sendiri untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Ego (das ich, prinsip realita) adalah komponen
psikologis.
Merupakan prinsip realitas yang mengatur hubungan
manusia dengan kenyataan. Ego menjadi penengah yang memutuskan suatu tindakan
sadar berdasarkan dorongan id dengan kenyataan yang ada di luar dirinya dan
berpedoman kepada super ego. Jadi ego bertindak sebagai pengatur yaitu
menyesuaikan pemuasan kebutuhan-kebutuhan dengan kenyataan sekelilingnya.
3. Super ego (das uber
ich, hati nurani, moral) adalah komponen sosial.
Merupakan
prinsip moral yang mengatur berdasarkan pedoman moral yang ada dan berlaku di
tempat itu. Pedoman moral ini berdasarkan kepada kebudayaan adat, hukum dan
perkembangan zaman. Super ego mula-mula dating dari orang tua setelah dewasa
dari masyarakat dan kebudayaan yang mengambil alih kedudukan orang tuanya
dirumah.
Contoh interaksi
antara id, ego dan super ego : Makana orang lapar
Keterangan :
Id :mendesak ego supaya
cepat-cepat mengambil makanan itu karena dorongan rasa laparnya.
Super
ego :mengingatkan dan melarang
karena makanan itu bukan miliknya, mengambi barang yang bukan miliknya adalah tidak baik atau berdosa.
Ego :mulai mengatur diri.
Kedudukannya menjadi sulit, ego didesak id (nafsu) untuk segera memuaskan kebutuhannya
(makan makanan itu) dengan cara apapun, sedangkan super ego melarangnya untuk
bertindak karena atas dasar moralnya.
Kunci untuk memahami
tingkah laku dan masalah kepribadian menurut Sigmund Freud :
1. Kesadaran dan ketidaksadaran
Ketaksadaran tidak
bisa dipelajari secara langsunng tetapi bisa dipelajari dari tingkah laku.
Pembuktian klinis guna membuktikan konsep ketaksadaran mencakup mimpi, salah
bicara dan dengan ngompol. Jadi sasaran terapi psikoanalisis adalah membuat
motif tak sadar menjadi disadari, sebab hanya ketika menyadari
motif-motifnyalah individu bisa melaksanakan pilihan.
2. Kecemasan
Kecemasan adalah
suatu keadaan tegang yang memotivasi kita untuk berbuat sesuatu. Ada tiga macam
kecemasan yaitu :
a. Kecemasan
realistis
b. adalah
ketakutan terhadap bahaya dari dunia luar dan taraf kecemasannya sesuai dengan
ancaman yang ada.
c. Kecemasan
neurotik
d. adalah
ketakutan terhadap tidak terkendalinya naluri yang menyebabkan seseorang
melakukan suatu tindakan yang bisa mendatangkan hukuman bagi dirinya.
e. Kecemasan
moral adalah ketakutan terhadap hati nurani sendiri.
3. Pendekatan Behavioristik (Tingkah Laku)
Merupakan tingkah
laku hasil interaksi antara stimulus dan respon, yaitu proses manusia untuk
memberikan respon tertentuberdasarkan stimulus yang datang dari luar.
Beberapa teori
behavioristik
1.
Mementingkan faktor lingkungan
2.
Menekankan pada faktor bagian
3.
Menekankan pada tingkah laku yang
nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
4.
Sifatnya mekanis
5.
Mementingkan masa lalu
Prinsip-prinsip untuk
menjelaskan perilaku menurut teori behavioristik:
1. Perilaku
dipengaruhi lingkungan
2. Belajar
adalah hubungan antara kejadian-kejadian yang dapat diamati (hubungan S-R)
melalui kondisioning
3. Belajar
adalah perubahan perilaku
4. Belajar
terjadi apabila antara stimulus dan munculnya respon waktunya berdekatan.
5. Ada
kesamaan antara proses belajar manusia dan binatang
Kekuatan dan Kelemahan
Pendekatan behavioristik
Kekuatan:
a.
Efektif untuk mengarahkan problem
perilaku menjadi perilaku yang sesuai dengan harapan.
b.
Tepat untuk siswa yang tidak
motivated.
Kelemahan:
a. Membutuhkan
waktu lama.
b. Kurang
efektif untuk siswa yang kemampuan kognitifnya tidak memadai, sehingga
memerlukan bantuan pendekatan kognitif.
c. Pemberian
penguat ekstrinsik menyebabkan siswa kurang tertarik pada pelajaran yang tidak
ada penguatnya.
d. Guru
harus menguasai dan mengetahui jenis penguat dan kapan penguat harus diberikan.
4. Pendekatan Kognitif
Pendekatan
kognitif menekankan mental internal seperti berpikir dan menimbang. Penafsiran
individu tentang lingkungan dipertimbangkan lebih penting dari lingkungan itu
sendiri.
Proses
pendekatan kognitif.
Pendekatan
kognitif menyatakan bahwa kognisi (pengetahuan dan pengalaman) adalah proses
mental, yang saling menyempurnakan dengan struktur kognisi yang ada. Dan akibat
ketidak sesuaian (inconsistency) dalam struktur menghasilkan perilaku yang
dapat mengurangi ketidak sesuaian tersebut.
5. Pendekatan Humanistik
Pendekatan
Humanistik adalah sebuah pendekatan yang memberikan perhatian kepada pembelajar
sebagai manusia, tidak menganggapnya sebagai benda yang merekam seperangkat
pengetahuan. Pendidikan humanistik menekankan pentingnya pelestarian eksistensi
manusia, dalam arti membantu manusia lebih manusiawi, lebih berbudaya, sebagai
manusia yang utuh berkembang.
FAKTOR-FAKTOR
PERSONAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MANUSIA
· Faktor biologis
Faktor biologis
terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor
sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan
yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Pentingnya kita
memperhatikan pengaruh biologis terhadap perilaku manusia seperti tampak dalam
dua hal berikut.
Telah diakui secara
meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia, dan bukan
perngaruh lingkungan atau situasi. diakui pula adanya faktor-faktor biologis
yang mendorong perilaku manusia, yang lazim disebut sebagai motif biologis.
Yang paling penting dari motif biologis adalah kebutuhan makan-minum dan
istirahat, kebutuhan seksual, dan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya.
· Faktor sosiopsikologis
dapat
mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen.
a. Komponen Afektif,merupakan aspek
emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannya dengan
pembicaraan sebelumnya.
b. Komponen
Kognitif,merupakan aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui
manusia.
c. Komponen
Konatif,merupakan aspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan
kemauan bertindak.
Sumber :
http://google.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar